Dunia pers kita sangat gandrung akan istilah freedom of the press. istilah yang lahir di ilhami oleh perkembangan pers di dunia barat. suatu istilah yang dikenal dalam jargon jargon ruang publik yang dinilai "demokratis oleh negara negara barat.
namun alih alih ini demokratis, kebebasan yang dijargonkan dalam berbagai jargon itu entah freedom of the press ataupun free press ternyata bukanlah suatu konsep yang menyajikan jalan keluar .. ternyta jika dilihat dari prespektif wacana ilmu pengtahuan freedom of the press tidak lebih dari suatu wacana liberalisme yang ideologi kapitalist berada di belakangnya.
sehingga idiom atau jargon ini hanya untuk menjadi suatu pemanis "barang dagangan" bagi para kapitalistmedia. freedom of the press hanya free bagai orang orang atau kelompok atau elit yang memang menguasai kekuatan kapitalistik media . Dan di lain fihak masyarakat publik..hanyalah penumpang ruang publik yang bungkam yang tidak punya saluran bicara apalagi modal sehingga ibarat sebuah ruang mereka (publik) berada pada suatu ruang yang dinding dindingnya tidak bisa melindungi publik itu sendiri dan hanya membuat mereka"berkeringat" dan cemas akan kehidupan mendatang . Kehidaupan yang sudah pasti dipenuhi eksploiitasi citra dan hasrat. sehingga representasi kepentingan publik tersingkir oleh simulasi simulasi demikesenagan yang sudah tentu sangat menguntungjkan bagai para kapuitalist.
to be continued
Kamis, 29 Januari 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar